Friday 29 December 2017

3.3 Sebutkan dan jelaskan produksi musik digital serta distribusi musik digital

Nama                       : Ahmad Fakhriza Luthfi
NPM                        : 50416360
Kelas                        : 2IA13
Mata Kuliah             : Peng. Teknologi Internet dan New Media

Produksi Musik Digital
     Perkembangan teknologi yang semakin pesat dalam industri musik membuat kita semakin mudah memproduksi musik sendiri. Ini terbutkti dari semakin menjamur nya tidak hanya studio skala sedang hingga studio rumahan. Musisi zaman sekarang pun tidak luput baik dari kalangan Pro sampai kalangan Indy memiliki studio rumahan sendiri, ini berguna untuk menuangkan karya.
     Kini zaman telah berubah berevolusi Digital teknologi khusus nya musik sangat membantu musisi, antara lain : Produksi Murah, Cepat, efisien dan mudah.Dalam sejarah nya system musik recording digital Digital Audio Workstation bermula pada tahun 1970, percobaan pertama nya based on CPU pada tahun 1980 dengan Apple machintos dan Atari TS. Kemudian sekitar awal tahun 1992 produksi Musik digital pertama pada basis operasi Windows pertamanya lahir oleh perusahaan Soundscape Digital Technology (lalu diikuti oleh Mackie kemudian Solid state Logic), SADiE, Echo Digital Audio and Spectral Synthesis. Dan pada tahun 1996 perusahaan berbasis dijerman Steinberg memperkenalkan produk nya bernama Cubase dapat merecord dan playback sebanyak 32 channel tanpa harus menggunakan Digital Signal prosessor outboard /harware.
     Steinberg adalan technology system starter yang merevolusi system Musik produksi digital didunia sampai sekarang, sehingga banyak pengikut perusahaaan musik produksi digital untuk diproduksi dan memasarkan produknya masing dengan system yang serupa dengan steinberg system.Yang berkembang di dunia sampai saat ini. CPU dengan spek yang mumpuni, Disk/hard Disk yang memadai berfungsi sebagai Host untuk menunjang kinerja DAW. DAW ( Digital Audio Workstation ) adalah sebuah sistem software rekaman berbasis computer yang di rancang untuk menggantikan studio rekaman tradisional. (Cubase, nuendo, garageband, SADIE, protocols, Logic, Sonar, cakewalk, presonus studio one Dll). InterfaceA/D-D/A (analog to Digital – Digital to Analog), atau biasa disebut sound card/converter. Berfungsi untuk merubah signal analog menjadi digital, dan sebaliknya. Mic Condenser. Berfungsi sebagai transducer yaitu merubah gelombang suara di udara menjadi variasi voltase kemudian akan dirubah menjadi data digital oleh converter dalam bentuk angka digital binary digit (Bit). Berupa data WAVE.
     Monitor System. Yang dimaksud disini adalah speaker yang flat dan dirancang khusus untuk kebutuhan mixing / mastering. Ruangan Vocal kedap suara/ Vocal Booth Ini menghindari noise / suara bising yang tidak diinginkan tidak ikut terrekam pada saat tracking. Optional Instrument (guitar, Bass, Vsti Instrument, Effect Processor, dsb, Outboard Micpreamp). Perlu diingat kejernihan rekaman/kualitas bergantung kepada Converter/ Audio Interface AD-DA, Mic preamp, dan Mic Condenser.



Distribusi Musik Digital

     Walaupun terlihat cukup sederhana, akan tetapi pembuatan musik menggunakan media digital tidak semudah yang kita bayangkan. Ada beberapa hal dasar yang harus dikuasai, seperti apa saja komposisi sebuah musik, dan mengerti mengenai proses mixing seluruh instrumen yang digunakan. Yang terpenting dalam pembuatan musik digital adalah membuat ritme. Setelah ritmenya sesuai, batu dapat digabungkan dengan komponen lain.
     Banyak musik yang dibuat melalui proses rekaman studio, lalu formatnya diubah menjadi format digital. Ada beberapa faktor yang membuat penikmat musik lebih memilih musik dalam format digital.
     Seperti, mudahnya mendapatkan musik dalam format digital, hanya dengan mengunduh, baik secara gratis maupun berbayar, penikmat musik sudah mendapatkan musik yang diinginkan. Dengan menggunakan media digital, penikmat musik juga dapat memilih salah satu lagu yang ia sukai tanpa harus memiliki keseluruhan album.
    Musik dalam format digital juga dapat memberikan keuntungan bagi si pembuat musik. Penjualan musik dalam bentuk nada tunggu (RBT) telepon seluler jauh lebih menguntungkan dibandingkan harus menjual dalam bentuk CD atau kaset.

    Selain mendapatkan keuntungan dalam bentuk materi, pembuat musik juga dapat memanfaatkan teknologi internet untuk menyebarluaskan karya mereka. Pembuat musik dapat menyebarkan karyanya ke seluruh dunia, dengan cara mengunggah karya mereka ke berbagai website jejaring sosial. Sudah banyak musisi Indonesia yang berhasil manggung di luar negeri dengan cara seperti ini.

No comments :

Post a Comment