Nama : Ahmad Fakhriza Luthfi
Npm : 50416360
Kelas : 1IA05
Dosen : Widio Purwani
Teknologi Industri | Teknik Informatika | Universitas Gunadarma 2017
1. Manusia dan Keindahan
A. Pengertian Keindahan
Keindahan adalah sesuatu yang membuat diri
maupun hati manusia terkagum-kagum akan suatu pesona dari manusia, benda,
music, puisi, dan lingkungan tempat tinggalnya maupun pemandangan alam yang
dilihatnya
Keindahan bersifat universal, artinya
keindahan yang tak terikat oleh selera perorangan, waktu, tempat atau daerah
tertentu, bersifat menyeluruh. Segala sesuatu yang mempunyai sifat indah antara
lain segala hasil seni, pemandangan alam, manusia dengan segala anggota
tubuhnya dan lain sebagainya. Dalam bahasa Latin, keindahan diterjemahkan dari
kata “bellum” Akar katanya adalah “benum” yang berarti kebaikan. Dalam bahasa
Inggris diterjemahkan dengan kata “beautiful”, Prancis “beao” sedangkan Italy
dan Spanyol ”beloo”.
Keindahan
identik dengan kebenaran, keindahan adalah kebenaran dan kebenaran adalah
keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi dan mempunyai daya
tarik yang selalu bertambah yang tidak mengandung kebenaran tidak indah.
B. Hubungan Manusia dan Keindahan
Manusia dan keindahan memang tak bisa
dipisahkan sehingga kia perlu melestarikan bentuk dari keindahan yang telah
dituangkan dalam berbagai bentuk kesenian (seni rupa, seni suara maupun seni
pertunjukan) yang nantinya dapat menjadi bagian dari suatu kebudayaan yang
dapat dibanggakan dan mudah-mudahan terlepas dari unsur politik. Kawasan keindahan
bagi manusia sangat luas, seluas keanekaragaman manusia dan sesuai pula dengan
perkembangan peradaban teknologi, sosial, dan budaya. Karena itu keindahan
dapat dikatakan, bahwa keindahan merupakan bagian hidup manusia. Keindahan tak
dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Dimanapun kapan pun dan siapa saja
dapat menikmati keindahan.
Keindahan identik dengan kebenaran.
Keindahan merupakan kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya
mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang selalu
bertambah. Sesuatu yang tidak mengandung kebenaran berarti tidak indah. Karena
itu hanya tiruan lukisan Monalisa yang tidak indah, karena dasarnya tidak
benar. Sudah tentu kebenaran disini bukan kebenaran ilmu, melainkan kebenaran
menurut konsep dalam seni. Dalam seni, seni berusaha memberikan makna
sepenuh-penuhnya mengenai obyek yang diungkapkan.
Jadi keindahan mempunyai dimensi interaksi
yang sangat luas baik hubungan manusia dengan benda, manusia dengan manusia,
manusia dengan Tuhan, dan bagi orang itu sendiri yang melakukan interaksi.
Tujuannya
tentu saja dilihat dari segi nilai kehidupan manusia, martabat manusia,
kegunaan bagi manusia secara kodrati. Ada beberapa alasan mengapa manusia
menciptakan keindahan, yaitu sebagai berikut:
1) Tata nilai
yang telah usang
2) Kemerosotan
Zaman
3) Penderitaan
Manusia
4) Keagungan
Tuhan
C. Mengapa manusia menciptakan keindahan?
Ada 4
hal yang mendasarinya, yaitu :
1. Tata
nilai yang telah using, tata nilai yang terjelma dalam adat istiadat yang sudah
tidak sesuai lagi dengan keadaan.
2. Kemerosotan
zaman, kemerosotan moral dapat diketahui daritingkah laku dan perbuatan manusia
yang bejat tanpa menghiraukan ketentuan dan hukum agama dan moral masyarakat.
3. Penderitaan
manusia, banyak factor yang membuat manusia menderita, manusialah yang membuat
orang menderita karena nafsu ingin berkuasa, tidak hati-hati, keadaan demikian
tidak menyenangkan.
4. Keagungan
Tuhan, dapat dibuktikan dengan melalui keindahan alam dan keteraturan alam
semesta serta kejadian-kejadian alam. Keinndahan alam merupakan keindahan
mutlak ciptaan Tuhan.
D. Contoh Keindahan
Disini saya akan memberikan contoh
keindahan , contoh keindahan yang saya ingin tampilkan disini ialah lukisan 3
dimensi:
No comments :
Post a Comment